Sabtu, 03 Maret 2012

Pengaruh pemberian Konsentrasi Ekstrak Biji Pinang (Areca chatecu) Terhadap Mortalitas Larva Nyamuk Aedes aegypti.


ABSTRAKSI

Riyanto 2007. Pengaruh pemberian Konsentrasi Ekstrak Biji Pinang (Areca chatecu) Terhadap Mortalitas Larva Nyamuk Aedes aegypti.
Skripsi, Jurusan Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing: (1) Dra. Roimil Latifa, M.M.Si, (II) Drs. Samsun Hadi, M.Si.


Deman berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit sangat berbahaya yang disebabkan oleh virus Dengue. Siklus hidup virus ini berada dalam tubuh Aedes aegypti yang merupakan vektor perantara penularan pada manusia. Selama ini pencengahan DBD dilakukan dengan memberantas Aedes aegypti dengan abate yang mempunyai efek pencemaran yang besar terhadap lingkungan. Biji pinang merupakan salah satu tanaman yang mengandung senyawa yang bersifat pestisida  nabati yaitu alkaloid dan tanin. Karena biji pinang mengandung bahan pestisida dan bersifat biodegradable sehingga aman bagi lingkungan maka dilakukan penelitian unuk melihat adanya pengaruh konsentrasi ekstrak biji pinang (Areca chatecu) terhadap mortalitas larva nyamuk Aedes aegypti .
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh berbagai konsentrasi ekstrak biji pinang (Areca chatecu) terhadap mortalitas larva nyamuk Aedes aegypti. Jenis penelitian ini menggunakan True Eksperimen. Tempat dan waktu penelitian di laksanakan di Lab. Kimia Universitas Muhammadiyah Malang pada tanggal  15 sampai 17 maret 2007. Variabel dalam peneltian ini adalah konsentrasi ekstrak biji pinang, mortalitas larva nyamuk Aedes aegypti, waktu, mangkok, aquades, dan  suhu. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan yaitu:P1 (0%), P2 (0,2%), P3 (0,3%), P4 (0,4%), P5 (0,5%), P6 (0,6%),dan 4 kali ulangan dengan menggunakan Analisis Varian Satu Arah.
Hasil penelitian menunjukkan berpengaruh nyata mortalitas larva nyamuk Aedes aegypti. Mortalitas terendah pada perlakuan  0,2% mortalitas rata-rata mencapai 5,75 dari populasi mortalitas larva Aedes aegypti yang di ujicobakan hal ini di karenakan pada perlakuan 0,2% merupakan perlakuan yang paling rendah jadi jumlah zat yang terkandung dalam perlakun tersebut juga rendah Sedangkan pada konsentrasi ekstrak biji pinag 0,6% memberikan hasil terbaik rata-rata mortalitasnya mencapai 19,75 dari populasi larva (Aedes aegypti) merupakan perlakuan yang tertinggi, Hal ini di duga karena semakin pekat konsentrasi larutan maka semakin  banyak Zat yang terkandungan dalam ekstrak Biji Pinang (Areca cathecu) dalam larutan

Kata Kunci: Biji Piang, Aedes aegypti, Deman Berdarah


                                                                                                                            Malang, 21 Mei  2007
            Pembimbing I                                                                                           Penulis


                                               
     (Dra. Roimil Latifa, M.Si)                                                                                (Riyanto)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar